Rabu, 29 Januari 2014

Tokoh : Charlie Chaplin


“My pain may be the reason for somebody's laugh.

But my laugh must never be the reason for somebody's pain.” – Charlie Chaplin


Ketika sedang bernyanyi dipanggung sebuah teater, Seorang penyanyi wanita yang telah habis masa jaya-nya tiba-tiba kehilangan suaranya. Kejadian tersebut sontak membuat penonton mengejek sang penyanyi. Namun seorang anak kecil sekitar umur 5tahun tiba-tiba naik keatas panggung dan bernyanyi dengan ekspresi dan tingkah yang lucu. Suasana yang tadinya penuh dengan rasa kekecewaan penonton berubah menjadi tawa bahagia. Anak kecil tersebut adalah anak dari si penyanyi perempuan. Anak tersebut adalah Charlie Chaplin.

Charlie Spencer Chaplin lahir di East Street, Walworth, London, Inggris pada 16 April 1889. Mengawali karier sebagai “Artis Panggung” dalam kelompok komedi slaptik “Fun Factory” dibawah asuhan Fred Karno. Bersama kelompok Fred Karno, Charlie menjajahkan kaki ke Amerika dengan mengikuti pertunjukan keliling pada tahun 1910-1912. Pada tahun 1913, Charlie bertemu Mark Senneth, seorang produser serta sutradara yang terkenal dengan karya-karya film komedi pada masanya. Mark Senneth terkesan dengan penampilan Charlie dan mengontraknya untuk bermain dalam film “Making a Living” yang rilis pada tahun 1914.  “Making a Living” merupakan penampilan pertama Charlie Chaplin di layar perak.
Charlie Chaplin dikenal dengan perannya yang ikonik dan melegenda sebagai “The Tramp”. “The Tramp” digambarkan sebagai sosok pria gelandangan memakai topi bowler, celana longgar, sepatu kebesaran, selalu memegang tongkat kayu serta kumis petak yang sangat khas. Gaya Charlie yang khas membawakan “The Tramp” yang seperti badut dengan mimik muka yang ekspresif  serta  gerakan akrobatik yang indah membuat ‘The Tramp” dengan mudah mencuri perhatian orang banyak. Karakter “The Tramp” pertama kali dikenalkan pada film kedua Charlie “Kid Auto Races at Vinice (1994). Lebih dari 70 film dari keseluruhan film Charlie Chaplin yang menggunakan karakter “The Tramp”.


Tidak hanya dikenal sebagai komedian yang kreatif, Charlie Chaplin juga dikenal sebagai produser, sutradara, penulis naskah hingga mengaransemen musik. Sebagian besar film Charlie Chaplin disutradarai olehnya sendiri. Kesuksesan Charlie Chaplin tentu menghasilkan pundi-pundi uang untuk dirinya, dengan pendapatan $10.000 per minggu, Charlie Chaplin bisa dikatakan aktor dengan pendapatan tertinggi pada masanya. Dengan kekayaannya, Charlie Chaplin mampu membangun studionya sendiri  di Hollywood pada tahun 1918 dan pada tahun 1919 mendirikan sebuah distributor film bernama “United Artists” bersama Mary Pickford, Douglas Fairbanks, dan D.W. Griffith.

“City Light” yang rilis pada tahun 1931 merupakan salah satu karya masterpiece dari sang komedian legendaris ini. “City Light” merupakan sebuah pembuktian Charlie Chaplin bahwa film bisu masih mempunyai tempat bagi penonton film ditengah film bisu mulai ditinggalkan karena dunia telah mengenal film bersuara. Namun kehebatan Chaplin membuat “City Light” menjadi film terlaris Chaplin dengan raihan yang luar biasa besar pada zamannya sebesar $5,019,181.

Kisah The Tramp yang jatuh cinta dengan gadis buta penjual bunga dalam “The Tramp” tidak hanya mampu menghasilkan banyak uang bagi Chaplin. Namun, dari segi kualitas film ini menyuguhkan performa akting yang menawan serta menampilkan sisi romantis dalam diri Charlie Chaplin. Penonton akan dibuat tertawa dengan tingkah laku The Tramp dan dibuat terenyuh dengan perilaku romantis karakter dengan kumis petak ini. Tak heran banyak kalangan menyebut “City Light” adalah film yang mempunyai pengaruh kuat dalam perfilman dunia serta sering dimasukkan sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa oleh versi manapun. Dengan ending yang manis di film ini, Kritikus majalah Life, James Agee pada tahun 1949 menyebutnya sebagai “Potongan akting yang paling hebat yang pernah direkam seluloid”.



Charlie Chaplin cukup jeli terhadap isu-isu sosial  disekitarnya dan menuangkannya sebagai sebuah karya Film. “Modern Times” yang rilis pada tahun 1936 “Menyentil” manusia yang mulai tergantung dengan kecanggihan mesin. Keterpurukan Wall Street pada tahun 30an dan banyaknya pengangguran di Amerika karena pengusaha merumahkan beberapa pekerjanya dan memilih menggunakan tenaga mesin dijadikan bahan inspirasi Chaplin dalam berkarya. “Modern Times” merupakan film Charlie Chaplin pertama yang menggunakan dialog yang keluar dari benda mati seperti radio dan pesawat televisi. Sebuah inovasi terbaru dalam film Bisu. Pada “Modern Times” lah Charlie Chaplin “mengeluarkan suaranya” dalam film dengan sebuah lagu di akhir film.

Charlie Chaplin pun mengkritik ranah politik dengan mengangkatnya dalam sebuah film. Melalui “The Great Dictator” menyindir gaya diktator dari pemimpin Nazi Adolf Hitler. Charlie Chaplin menampilkan seorang diktator yang semena-mena namun dibalut dengan komedi. Terlihat Charlie Chaplin berusaha keras menghidupkan sosok sang diktator dengan mempelajari cara Hitler berbicara dan gerak-geriknya. Walau dalam pembuatannya Charlie ditentang oleh beberapa pihak seperti kakaknya sendiri, namun Charlie tetap memproduksi film ini walau beberapa orang menghujatnya sebagai komunis. “The Great Dictator” merupakan awal transisi Charlie Chaplin kedalam film bersuara dan meninggalkan karakter The Tramp.
Walau selalu gagal apabila dinominasikan dalam kategori Best Actor dan Best Director Oscar, dunia mengakui bahwa Charles Chaplin adalah sosok berpengaruh dalam perkembangan film didunia. Hingga pada tahun 1972 pada Academy Awards ke 44, diusianya yang telah menginjak 83tahun, Charlie Chaplin mendapat penghargaan “Honorary Awards” atas pengaruh tak terhingganya yang dibuatnya dan menjadikan film sebagai bentuk seni abad ini. Sebuah momen mengharukan yang manis bagi Charlie Chaplin. Saat Chaplin menerima penghargaan, Chaplin mendapatkan Standing Ovation selam 5 menit penuh dan menjadikan Standing Ovation terlama sepanjang dan tentu saja mengharukan sejarah Oscar. Pada usianya yang ke 86, Charlie Chaplin mendapatkan gelar Knight Commander of the British Empire (KBE) oleh Ratu Elizabeth II pada Maret 1975.



Charlie Chaplin menutup usia pada 25 Desember 1977 disaat umurnya 88 tahun di Vevey, Swiss. Selama hidup, Charlie Chaplin telah membuat 81 film dan menjadikan dirinya sebagai salah satu aktor terbesar dan berpengaruh sepanjang masa. Charlie sempat menulis kisah hidupnya dalam sebuah buku berjudul “My Autobiography” pada tahun 1964. Kisah hidup Charlie Chaplin juga dibuat dalam bentuk film berjudul “Chaplin” pada tahun 1992 yang disutradarai oleh Richard Attenborough dan “Sang Ironman” Robert Downey Jr. yang memerankan sosok komedian legendaries ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar