Genre film horror di Korea mungkin masih kalah pamornya
dengan genre Thriller yang lebih sering
diproduksi oleh “negeri gingseng”. Genre thriller Korea bisa dibilang lebih
banyak memiliki cerita yang menarik dan variatif dibanding horror Korea. Sebut
saja film thriller mengenai balas dendam “I Saw The Devil” yang mampu membuat
saya beberapa kali menahan napas dan “kegirangan” melihat adegan “keras” yang
ditampilkan di film tersebut atau “Oldboy” yang mampu bicara banyak di kancah dunia
hingga Hollywood me-remake film masterpiece karya Park Chan Wook ini. Apalagi
bila harus membandingkan film horror Korea dengan tetangganya “Jepang” yang
terkenal memiliki segudang cara jitu membuat penonton ketakutan hingga loncat
dari kursi ketika menonton film- film horror produksi “negeri matahari terbit” ini. Bukan berarti Korea tidak punya film
horror yang menyeramkan, sebut saja “A Tale of Two Sisters” namun film horror
Korea kebanyakan memiliki “formula” yang sama dan cenderung repetitif dalam film-filmnya.
Sehingga bisa dibilang genre horror Korea kurang diminati bahkan dinegaranya
sendiri.
Ditengah kurang bergairahnya film horror Korea, “Killer Toon”
muncul memberikan sebuah “gebrakan”. Secara tidak diduga, “Killer Toon” mampu
merajai Box Office Korea dan mampu menembus 1 juta penonton dalam penayangannya
di Korea. Tentu saja ini merupakan prestasi bagi “Killer Toon” yang merupakan
film horror pertama yang mampu menembus 1 juta penonton setelah sebelumnya
“Death Bell” pada tahun 2008. Lalu apa yang membedakan “Killer Toon” dengan
film horror Korea yang lain? Apa kunci suksesnya?
Dibawah rumah produksi CJ Entertaiment,” Killer Toon” menyuguhkan
hal menarik dengan menggabungkan film “Live Action” yang tersaji dengan visual
yang baik dan cantik dengan animasi dan ilustrasi komik yang berkarakter
membuat film ini memiliki ciri khas berbeda dengan film horror Korea yang lain.
Hal ini tidak lepas dari sang sutradara, Kim Yong-Gyun yang mampu merealisikan
dengan baik naskah hasil Lee Sang-hak
yang mampu melihat dengan jeli fenomena webcomic yang sedang digandrungi di
Korea menjadi sebuah cerita yang mampu membuat penonton berjerit ketakutan.
“Killer Toon” berkisah tentang Kang Ji-yoon (Lee Si-young) seorang
komikus terkenal yang harus terkait terhadap kasus kematian misterius yang
ternyata berhubungan dengan karya-karya webcomic-nya. Beberapa kasus kematian
mengerikan yang terjadi dikehidupan nyata terlihat persis seperti yang
tergambar pada ilustrasi webcomic yang
dirilis oleh Kang ji-yoon. Hal ini tentu saja membuat Lee Ki-cheol (Um
Ki-joon), seorang dektektif berhasrat untuk memecahkan misteri ini. Lee
Ki-Cheol menelusuri keterkaitan antara komik-komik karya Kang ji-yoon dengan
serangkaian kematian mengerikan yang akhirnya akan membawa sang detektif kepada
kenyataan yang mengerikan serta menunjukan sisi gelap manusia.
Film yang memiliki judul Korea “Deo Web-tun: Yeo-go-sal-in” ini
jelas merupakan horror misteri berbalut supranatural hantu-hantu-an dengan kutukan
web-comic sebagai premise yang menjadi andalan dalam film ini. Film dibuka
dengan adegan pembunuhan sadis nan mengerikan serta misterius terhadap seorang
editor yang tersaji dengan apik dengan balutan visual yang cantik serta penambahan
efek komikal membuat film ini enak dilihat serta meninggalkan misteri dan rasa
penasaran disetiap adegannya. Hal ini membuat saya “duduk cantik” dibangku
bioskop dan sangat siap mengikuti misteri yang ada pada film ini.
Atmosfir
menyeramkan terbangun baik dalam film ini. Ya memang bisa dibilang cara
sutradara yang pernah menggarap Red Shoes pada tahun 2005 ini dengan membangun
atmosfir mengerikan menjadi “Jualan” utamanya. Ya memang hakikatnya film horror
dibuat untuk membuat penontonnya menjerit ketakutan. Penampakan hantu yang
cukup variatif tidak itu-itu saja menjadi nilai plus pada film ini. Sesekali
saya pun kaget dan mendengar jerit penonton (lebih banyak wanita) saat hantu
menampakan diri. Namun yang menjadi perhatian saya adalah berbagai twist yang
ada dalam film ini. Kim Yong-Gyun mampu meramu twist dengan sangat
baik dan cukup membuat film ini jadi makin misterius. Namun, perubahan karakter
tokoh dalam film ini terasa agak dipaksakan seiring berjalannya film. Paruh
akhir film saya mendapatkan cirri khas dari film Korea, iya melodrama khas
Korea terasa dibagian akhir. Korea yang terkenal dengan film drama yang mampu
menyentuh hati pun mampu “meng-invasi” hingga ke film horrornya. Tidak masalah
memang, mungkin ini maksud dari Killer Toon untuk memberikan rasa lain dalam
filmnya.
Terlepas dari semuanya, Killer Toon merupakan film horror Korea
yang dari cukup mengerikan dan mampu menakut-nakuti penonton. Bisa dibilang ini
adalah film horror Korea yang memuaskan ditengah lesunya film horror disana.
Misteri yang terdapat dalam film ini juga mampu membuat rasa penasaran untuk
terus mengikut setiap kasus serta fakta yang ditampilkan pada setiap adegannya.
Twist-twist yang terdapat dalam film ini juga terasa ampuh. Selain kisah yang
berbalut misteri yang baik, tentu saja pengaruh web-comic yang booming disana
menjadi hal pendukung keberhasilan film ini dalam meraih jumlah penonton yang
banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar