Di tengah tingginya kesadaran dan semangat untuk menjadikan
industri kreatif sebagai salah satu industri unggulan di Indonesia, FILMARES
2014 hadir untuk memperkenalkan “dapur” dibalik film-film yang beredar
dipasaran berupa perusahaan, komunitas, atau individu yang berkecimpungng di
balik layar industri perfilman baik dalam dan luar negeri, baik baru maupun
yang telah lama dikenal oleh para pembuat film di Indonesia.
FILMARES 2014 yang merupakan singkatan dari Indonesian
International Filmmaking Resources , berlangsung pada 26-28 November 2014 di
JIExpo Kemayoran, Jakarta. FILMARES 2014 diikuti oleh para peserta yang menjual
atau menyewakan peralatan pembuatan film seperti kamera, lensa, jimmy jib,
lighting, dan sebagainya ataupun dalam bentuk jasa seperti pembuatan animasi/VFX
dan ilustrasi, stuntman hingga make up. Selama di area pameran pengunjung dapat
meilhat demonstrasi serta mencoba langsung produk-produk yang ditawarkan pada
booth-booth FILMARES 2014.
Pihak pemerintah turut berpartisipasi dalam rangkaian acara FILMARES
2014. Sinematek Indonesia, yang merupakan pusat informasi dan dokumentasi
perfilman nasional yang akan menyuguhkan beberapa koleksi perfilman di
Indonesia sejak jaman Hindia Belanda seperti kamera yang digunakan pada masa
awal perfilman Indonesia hingga artikel-artikel sejarah pembuatan film nasional
yang akan bisa dinikmati di area Museum Mini FILMARES 2014. Selain Sinematek,
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia akan memberikan
informasi mengenai destinasi lokasi syuting yang menarik di seluruh Indonesia.
Selama tiga hari pameran, pengunjung FILMARES 2014 juga
dapat menikmati pelucuran produk baru oleh Panasonic yang akan mengusung
teknologi 4K, Penampilan Stunt Man oleh SFC, serta beberapa rangkaian workshop
dan talkshow. Penggemar animasi/VFX, tersedia workshop oleh Rini Sugianto,
animator Indonesia yang turu menghasilkan film-film box office Hollywood.
Terakhrir beliau turut menggarap animasi untuk film Hollywood, Teenage Mutant
Ninja Turtles. Bagi Penggemar atau tertarik dengan film 3D Stereoskopik,
teknologi film yang dinikmati dengan kacamata 3D, Alexander Lentjes, seorang
pakar 3D Stereoskopik dari Inggris akan membagikan ilmunya dalam rangkaian
workshop yang dilakukan oleh FILMARES 2014. Ada juga talkshow mengenai Home
Entertaiment yang akan diisi oleh Fariz Budiman, Editor in Chief Majalah All
Film, dab Ronny P Tjandra, Direktur Ezymata.
Bagi yang tertarik dengan kamera dan pengoperasiannya,
terdapat juga workshop mengenai fungsi dan manfaat kamera video kecepatan
tinggi oleh Wowo W. Sacawikarta yang merupakan intruktur pertama di Indonesia
untuk kamera video kecepatan tinggi. Untuk yang suka membuat film menggunakan
kamera DSLR, Benny Kadarhariarto yang merupakan ketua DSLR Cinematography
Indonesia turut dihadirkan untuk mengisi workshop Kamera DSLR untuk pembuatan
film.
FILMARES 2014 yang
rencananya dibuka oleh Prof. Dr. Ahman Sya, Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis
Seni dan Budaya, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia,
turut dihadiri peserta dari beberapa Negara di luar Indonesia seperti Amerika
Serikat, Tiongkok,Korea Selatan, dan Filipina disamping peserta dari dalam
negeri. Pameran yang baru pertama kali dilaksanakan ini oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Republik Indonesia, Badan Perfilman Indonesia (BPI), dan AINAKI. Untuk memasuki
area pameran tidak dipungut biaya atau gratis namun untuk mengikuti
workshop-workshop tertentu akan dikenakan biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar