Jumat, 27 Februari 2015

Liputan : Mokino.co Cinema Shelter Vol. 1


Cinema Shelter Vol.1 merupakan kegiatan yang mempertemukan para pembuat film dengan para penikmat film untuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam proses pembuatan film. Acara yang berlangsung pada hari Sabt, 4 Oktober 2014 di SAE Institue Pejaten diselenggarakan oleh Mokino.co , media online yang berfokus pada Industri film bekerja sama dengan Oreima Films.
Saat menonton film, terkadang banyak kesan dan Tanya menyelimuti benak penonton selepas film usai. Pertanyaan-pertanyaan dibalik layar saat proses pembuatan film seperti efek dan make-up, penggarapan musik yang mampu mempengaruhi mood menonton dan sebagainya. Untuk itulah Cinema Shelter hadir sebagai jawaban dari segala hal yang berhubungan dengan proses dan desain produksi  sebuah film kepada penikmat film dengan metode talkshow langsung dari sineas yang menggarapnya.

Pada gelaran pertama, Cinema Shelter mengangkat film “3 Nafas Likas”. 3 Nafas Likas adalah film rilisan Oreima Films yang disutradarai Rako Prijanto yang merupakan film biopic yang mengisahkan hidup Likas Tarigan (Atiqah Hasiholan) yang kemudian dikenal dengan Likas Ginting dalam berjuang meraih beberapa pencapaian dala  hidupnya. Selain Atiqah Hasiholan, aktor nominator FFI, Vino G. Bastian turut andil dalam film ini sebagai suami dari Likas, Djamin Ginting. Film ini rilis di Bioskop Indonesia pada 16 Oktober 2014.

Cinema Shelter Vol.1 dibagi dalam 4 sesi. Pada sesi pertama dibawakan oleh Rako Prijanto selaku Sutradara, Cesa David Luckmansyah selaku Editor, dan Hano Pradigya sebagai DOP. Mereka share kepada peserta Cinema Shelter bagaimana proses dalam 3 Nafas Likas mulai dari penggarapan skenario, sinematografi, hingga proses editing. Sesi kedua dibawakan oleh Khikmawan Sentosa dan Aghi Narotama dalam sesi Sound Engineer dan Music Scoring. Dalam Sesi ini di share bagaimana music mampu mempengaruhi mood menonton dan semakin membawa penonton semakin “masuk” kedalam film.

Pada sesi ketiga Cinema Shelter Vol.1, ada Raiyan Laksaman selaku Spesial FX dan Chaery Eka Wirawan sebagai Make Up Effect. Dalam sesi ini mereka share mengenai keterampilan dan pengalaman mereka dalam penggarapan 3 Nafas Likas. Raiyan sebagai SFX mempresentasikan beberapa efek CGI yang dia buat dalam film ini seperti membuat Pesawat terbang klasik dan sebagainya. Chaery Eka sebagai make up pun menunjukan keterampilannya dalam “Menyulap” penampilan para pemain 3 Nafas Likas, sebagai contoh Vino yang memiliki kulit putih bersih dibuat menjadi lebih gelap kulitnya. Sesi ke empat merupakan pengenalan Balinale film festival 2014.

Secara keseluruhan Cinema Shelter Vol.1 merupakan kegiatan positif yang memiliki nilai edukasi. Cinema Shelter membedah kepada penikmat film mengenai proses produksi sebuah film langsung dari orang-orang yang menggarapnya. Semoga akan terus muncul kegiatan baik seperti ini dan Cinema Shelter aka nada terus selanjutnya dengan membedah film Indonesia yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar